Menonton “Eat Pray Love” di Leiden, Ketut Liyer bikin Penonton Belanda Ketawa
Dari sekian banyak adegan dalam film “Eat Pray Love”, bagian yang menampilkan Ketut Liyer yang paling mengundang tawa serentak penonton Belanda. Yang membuat mereka.
Balinese culture, tradition, tourism and book
Dari sekian banyak adegan dalam film “Eat Pray Love”, bagian yang menampilkan Ketut Liyer yang paling mengundang tawa serentak penonton Belanda. Yang membuat mereka.
Media Indonesia, Jumat, 22 Oktober 2010 03:56 WIB JAKARTA–MICOM: Wacana post-kolonial dalam Sastra Bali modern tidak hanya berisi kisah perang, darah, dan air mata.
Bagaimanakah wajah Kota Denpasar awal 1900-an? Ada apa sajakah di kota ini waktu itu? Dari mana jejak perangai kota ini bisa dilacak? Saya berysukur.
LEBIH dari seabad lalu, tepatnya Juni-Juli 1895, Singaraja sudah kedatangan kelompok komedi stamboel dari Surabaya. Kehadiran stamboel atau teater musik Melayu di Singaraja.
Penampilan Sekaa Gong Semara Ratih Ubud memukau penonton dalam International Gamelan Festival Amsterdam (IGFA). Apresiasi penonton tampak dari tepuk tangan penuh semangat yang mereka.
KETIKA mencari-cari buku-buku pelajaran yang digunakan di sekolah-sekolah pada zaman kolonial Belanda di Bali, saya mendapatkan buku Balineesch Spelboekje (pelajaran aksara Bali) di Perpustakaan KITLV.