Menerima penghargaan dari Gubernur Bali I Wayan Koster.

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unud, Prof. I Nyoman Darma Putra ditetapkan sebagai salah seorang dari 10 penerima penghargaan “Bali Jani Nugraha 2022” oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. Anugerah diserahkan pada acara penutupan Festival Seni Bali Jani, di Art Centre Provinsi Bali, Minggu, 23 Oktober 2022.

Menerima sertifikat dari Gubernur Bali I Wayan Koster.

Kordinator Prodi S3 (Doktor) Kajian Budaya dan dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Unud ini diberikan anugerah atas pencapaiannya dalam Pengkajian Sastra Bali Modern dikuatkan dengan buku-buku yang ditulisnya, seperti buku Tonggak Baru Sastra Bali Modern (2000/2010), buku Heterogenitas Sastra di Bali (2021/2022), dan Kidung Interaktif; Tembang Tradisional Bali di Panggung Elektronik (2020). 

Buku Heterogenitas Sastra di Bali mendapat Hadiah Sastra 2021 sebagai buku kritik sastra terbaik oleh Kemendikbud Ristek. Buku ini diterbitkan kembali oleh BRIN dan bisa diunduh dari link: https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/book/552

Para Penerima Anugerah

Sembilan penerima lainnya adalah: Prof. I Made Bandem (Pengkajian Inovasi Seni  Modern Bali), Prof. I Wayan Dibia (Seniman Tari Kontemporer), Putu Wijaya (seniman teater), Cokorda Sawitri (Sastrawan Modern), Tan Lioe Ie (penyair), Dr. Dra. A.A Sagung Mas Ruscitadewi, M.Fil.H. (Seniman Penulis Cerita Anak), Kadek Sonia Piscayanti, S.Pd., M.Pd. (sastrawan), Dhenok Kristianti (penyair), dr. Arya Warsaba Sthiraprana Duarsa, MM (penyair).

Penerima penghargaan diberikan piagam dan uang Rp50 juta (potong pajak) dan diwajibkan menulis buku yang diisi logo Festival Seni Bali Jani (FSBJ). Sebanyak 25 eksemplar buku itu agar diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Bali untuk dipamerkan dalam pameran buku Bali (Bali Book Fair).

FSBJ diselenggarakan sebagai aktualisasi Perda Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, sekaligus implementasi Visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Putri Suastini Koster (Foto Redaksi9.com).

FSBJ digagas oleh Nyonya Putri Suastini Koster yang dikenal sebagai seniman/ pemain teater, penulis puisi, dan pembaca puisi yang mengagumkan. Kegiatan kesenian ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan pembinaan kesenian modern di Bali, seirama dengan kesenian ‘tradisional’ yang sudah berkibar lewat Pesta Kesenian Bali.

Kegiatan FBJ terdiri atas Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran), Megarupa (Pameran), Timbang Rasa(Sarasehan), Aguron-guron (Lokakarya), Utsawa (Parade), Beranda Pustaka (Bursa Buku dan Pameran Kartun), dan Bali Jani Nugraha. Pemberian Bali Jani Nugraha dilakukan lewat seleksi tokoh dan karya oleh tim yang dibentuk oleh Dinas Kebudayaan Bali. 

Beberapa buku Darma Putra termasuk yang terbit di Inggris dan Belanda.

Profil Darma Putra

Sosok dan nama I Nyoman Darma Putra, M.Litt., Ph.D., tak asing lagi dalma dunia sastra, budaya, dan pariwisata. Sebelum berkiprah di bidang akademik, guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Unud) ini, adalah seorang jurnalis. Pria kelahiran Denpasar, 5 Desember 1961 ini aktif melaksanakan penelitian dan publikasi tentang sastra, budaya dan pariwisata. 

Suami Diah Suthari ini memiliki pengalaman akademik internasional. Dia pernah menjadi peneliti pasca-doktoral di KITLV Leiden (2010), The Cross-Cultural Centre Ascona, Swiss (2012), dan University of Melbourne, Australia (2015).

Darma Putra menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Sastra Universitas Udayana tahun 1985, kemudian pendidikan S2 di University of Sydney (1994), dan S3 di University of Queensland, Australia (2003). Darma Putra mulai menjadi dosen di Prodi Sastra Indonesia tahun 1986.

Tahun 2014-2017, dia menjadi Korprodi Magister (S2) Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Unud, dan mulai Februari 2022, diangkat sebagai Koprodi Doktor (S3) Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Unud. 

Dalam berbagai kesibukan mengajar dan menjadi korprodi, Darma Putra aktif meneliti dan publikasi di tingkat nasional dan internasional. Tahun 2018, terpilih sebagai dosen berprestasi Unud, dan lolos ke delapan finalis dosen berprestasi Ristek Dikti bidang Sosial Humaniora. 

Darma Putra (tengah) berfoto bersama Prof Nuarsa (kiri) dan Prof Nyoman Gde Antara (kanan) 2018, saat beliau menjabat Wakil Rektor I Unud.

Tahun 2022, Darma Putra diberikan anugerah oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unud sebagai dosen dengan raihan Score Sinta tertinggi di antara seluruh dosen Unud. Anugerah ini diserahkan dalam peringatan Dies Natalis Unud, 29 September.

Tahun 2022 terpilih sebagai salah satu dari 29 ilmuwan internasional dari berbagai bidang studi dan kepakaran untuk menjadi mentor peneliti Indonesia. Ia dinobatkan sebagai ilmuwan internasional dari The Conversation Indonesia. 

Sejak 2019, Darma Putra menjadi internasional Advisory Board Jurnal Indonesia and the Malay World terindeks Scopus Q-2. Sejak 2020, Darma Putra menjadi internatioanl editorial board International Journal of Crafts and Folk Arts, terbit di Jinju, Korea. 

Koordinator Puslit Kebudayaan LPPM Unud ini tahun 2011 merintis dan menjadi Pemimpin Redaksi Jurnal Kajian Bali, terakreditasi Sinta-2. Pada Juli 2014, ketika menjadi Korprodi Magister (S2) Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Unud, Darma Putra merintis jurnal kedua yaitu Jumpa (Jurnal Master Pariwisata), kini terakreditasi Sinta-3.

Dosen tamu di Toyo University.

Darma Putra sering mendapat undangan untuk webinar dan menjadi dosen tamu, antara lain di Toyo University (Jepang, 2019).

Darma Putra berhasil menerbitkan dua bukunya di luar negeri, yaitu  A Literary Mirror Balinese Reflections on Modernity and Identity in the Twentieth Century (Leiden: KITLV/ Brill, 2011) dan Tourism Development and Terrorism in Bali (London: Ashgatate/ Routledge, 2007/2018) dengan co-author Michael Hitchcock.

Bukunya berjudul Heterogenitas Sastra di Bali (2021) mendapat anugerah buku dari Kemendikbud Ristek tahun 2021 untuk kategori buku kritik sastra terbaik. Sertifikat penghargaan ditandatangani oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.

Dalam konteks penelitian dan pengembangan sastra Bali modern, Darma Putra menerbitkan buku Tonggak Baru Sastra Bali Modern (2000/2010) yang mengajukan argumentasi baru bahwa sastra Bali modern yang dinyatakan berawal tahun 1931 sesungguhnya sudah berawal tahun 1910-an. Selama lebih dari 20 tahun (sejak 1999), Darma Putra menjadi juri hadiah sastra Rancage untuk sastra Bali modern.

Atas kiprahnya di bidang sastra, Darma Putra dianugerahkan Bali Jani Nugraha 2022 serangkaian Festival Seni Bali Jani IV 2022.

“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Bali I Wayan Koster dan Nyonya Putri Koster atas anugerah yang membanggakan ini,” ujar Darma Putra. 

Suasana Ardha Candra Art Centre saat penyerahan anugerah.
Pertunjukan dari ISI Denpasar.

Untuk memenuhi kewajiban menerima “Bali Jani Nugraha”, Darma Putra sudah merencanakan akan menyusun buku kajian sastra pariwisata dengan menjadikan karya sastra pengarang Bali termasuk yang berbahasa Bali seperti novel Mlancaran ka Sasak (1939) karya Gde Srawana sebagai bahan analisis. ***