Lukisan sampul karya pelukis I Made Budhiana, ‘Nafas Kehidupan’ (2024)

Terbitan Jurnal Kajian Bali Vol 14 No 1 April 2024 merupakan edisi pertama pasca-penetapannya terindeks Scopus pada 9 Desember 2023. Dalam terbitan perdana ini, semua artikel ditulis dalam bahasa Inggris. Sesuai status internasionalnya, selanjutnya semua artikel akan disajikan dalam bahasa Inggris.

Edisi pertama Jurnal Kajian Bali pasca penetapan terindeks Scopus ini memuat 13 artikel, dipayungi dengan tema “Articulating Identity” ditulis oleh para sarjana yang berafiliasi di lima negara, yaitu Australia, Belanda, Perancis, India, dan Indonesia. Selama ini, level internasional diukur dengan kehadiran empat negara. Untuk afiliasi Indonesia, para penulis berdomisili di empat kota provinsi yaitu Bandung, Jakarta, Surabaya, dan tentu juga Bali. Jika dilihat dari perguruan tingginya, ada yang dari Universitas Udayana, IPBI Bali, dan ISBI Bandung.

Topik tulisan semuanya tentang Bali, bersifat lintas bidang termasuk budaya Bali, sistem kasta, pariwisata Bali, kehidupan sosial, seni pertunjukan dan komik, identitas, subak, konferensi hijau, dan diplomasi budaya lewat tekstil. Sesuai scope publikasi, Jurnal Kajian Bali berfokus pada tema artikel tentang Bali (sastra, budaya, pariwisata, sosial, sejarah, musik, arsitektur, seni, dan lain-lain) dan komparasi Bali dengan tema lainnya di dunia.

Salah satu artikel tentang Bali dan bersifat komparatif adalah yang membahas identitas keindonesiaan dengan objek kajian cerita komik wayang Mahabharata karya tiga komikus terkemuka Indonesia, yaitu R.A. Kosasih (Sunda), Teguh Santosa (Jawa), dan Wayan Gunasta alias Gun Gun (Bali). Artikel yang berjudul Articulation of Indonesian Identity in Mahabharata Epic Puppet Comics by Sundanese, Javanese, and Balinese Comic Artistsditulis oleh empat orang yaitu, I Wayan Nuriarta, I Nyoman Suarka, Ida Ayu Laksmita Sari, Suryadi. 


JKB – Jaga Kualitas Bro (Kartun: Nuriarta

Tiga penulis pertama dengan afiliasi Indonesia. Nuriarta adalah dosen ISI Denpasar, seorang kartunis, dan sedang menempuh pendidikan S3 (doktor) di Prodi S3 Kajian Budaya FIB Unud. Dua penulis pendamping I Nyoman Suarka dan Ida Ayu Laksmita Sari adalah tim promotor Nuriarta. Sedangkan Suryadi adalah dosen Universiteit Leiden, The Netherlands, yang banyak mengamati dunia perbukuan lama termasuk komik.

“Ke depan, kolaborasi lintas negara dan keahlian seperti ini yang kami harapkan. Juga lintas topik kajian. Tak hanya bidang Bali tetapi komparatif Bali dan daerah lain, seperti Jawa, Sunda, dan Minang,” ujar Darma Putra, pemimpin editor Jurnal Kajian Bali.   

Juga ada artikel yang membahas minat wisatawan domestik khususnya berlatar belakang Muslim untuk berlibur ke Bali. Artikel yang berjudul Desire to Revisit: Memorable Experiences Drive Domestic Tourists to Return to Baliini ditulis oleh Wanda Listiani, Anrilia E.M. Ningdyah, Ai Juju Rohaeni, masing-masing dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Indonesia.

Artikel lainnya yang patut menjadi highlight dalam edisi ini adalah tema aktual diplomasi endek Bali dalam pertemuan puncak pemimpin negara G20. Artikel topik ini berjudul Balinese Endek Woven in the Framework of Indonesian Diplomacy at the G20 Summitditulis oleh Putu Ratih Kumala Dewi dari Universitas Udayana, Indonesia.

Satu lagi yang menarik menjadi perhatian dalam edisi ini adalah artikel yang membahas rintangan dan peluang melaksanakan konferensi hijau untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan. Artikel berjudul Unveiling Potentials and Overcoming Obstacles: Exploring the Feasibility of Green-Hybrid Conference Management Post-Covid-19 in Bali ini adalah hasil riset disertasi mahasiswa S3 Pariwisata Unud Diah Permana Tirtawati, didampingi tim promotornya I Nyoman Sunarta, I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda, dan Agung Suryawan Wiranatha.

Selain topiknya yang gayut dengan wacana global PBB yaitu Sustainable Development Goals (SDGs), juga ditulis oleh mahasiswa Diah Permana Tirtawati yang sehari-hari mengelola bisnis usaha MICE. Mirip seperti Nuriarta seorang dosen dan kartunis menulis komik, Diah menulis dunia yang diamati sekaligus dunia yang dilakoni. Hobi dan profesi berkolaborasi di dunia akademik untuk karya, prestasi, dan kontribusi.

Salah satu co-author-nya Diah Permana, yaitu Agung Suryawan, Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Bali, juga memiliki satu tulisan tentang pariwisata Bali berjudul Priority of Criteria for Agritourism Development in Baliyang ditulis bersama I Gusti Ayu Oka Suryawardani, Christine PETR, I Putu Eka Nila Kencana. Christine PETR adalah profesor berafiliasi dengan Laboratoire d’Economie et de Gestion de l’Ouest, Université Bretagne Sud, France.

Penting diapresiasi dalam edisi ini adalah sampul jurnal yang menggunakan lukisan indah warna berjudul “Nafas Kehidupan” (2024) karya pelukis I Made Budhiana, pelukis senior Bali yang tergabung dalam Sanggar Dewata. Alumnus ISI Yogya ini tinggal di Denpasar, karyanya sudah banyak melanglang buana dalam pameran internasional termasuk Jerman dan Australia.

Pengelola Jurnal Kajian Bali berterima kasih kepada semua pihak karena dukungan itu membuat jurnal ini bisa berkembang. Terutama kapad tim editor dan reviewer yang bekerja keras di belakang layar. Para reviewer menyumbangkan waktu, tenaga, pengetahuan, dan otoritasnya untuk memeriksa dan menyetujui/ menolak artikel untuk dimuat. Namun, nama mereka tetap anonim. Tanpa reviewer, jurnal ilmiah tidak akan bisa jalan dengan legalitas akademik dan kualitas yang apik. 

Menjaga kualitas ke depan adalah keharusan kami di JKB. Karena JKB, tak hanya kependekan dari Jurnal Kajian Bali, tetapi juga: Jaga Kualitas Bro!, semacam ajakan dan komitmen untuk para penulis juga.

Terima kasih untuk Gusti Ayu Candra Dharmayanti, ST.,M.Sc.,Ph.D., Ketua Unit Jurnal dan Publikasi Ilmiah (JUPI) Unud yang menaungi jurnal-jurnal dan publikasi ilmiah di Unud. Berkat pembinaan tulus dan motivasi halus dari Candra Dharmayanti, Jurnal Kajian Bali bisa melangkah maju diindeks Scopus (dap).