Percakapan pagi dengan penyair dokter Dewa Sahadewa.“OSA Bro Dok. Apakah pernah menulis puisi tematik latar Jepang?” “Pernah prof. Dulu sekali. Gempa Kobe. Dimuat di jurnal Cak. No arsip” Percakapan kecil di pagi cerah Minggu, 7 Mei 2023, ini menggiring saya mengintip arsip. Bahagia rasanya ketemu arsip jurnal CAK (Catatan Kebudayaan).
Tapi, segera sedih menyayat, karena tidak ketemu edisi yang memuat sajak Sahadewa tentang gempa dahsyat di Kobe, Jepang. Saya hanya ketemu 5 arsip CAK, dari nomor 1-6. Jurnal CAK edisi ke-5 tidak ‘ada’. Dalam pengantar redaksi disebutkan bahwa: “Pada edisi No. 5 Tahun III 1996 CAK tak kuasa lagi memperjuangkan keberadaannya. Ia undur dari gelanggang…”. Tak jelas apakah edisi itu terbit atau tidak.
Kiranya nomor itu terbit karena ada edisi ke-6. Jika ada pengelola dari barisan Sanggar Minum Kopi atau kawan lain yang punya arsip CAK edisi ke-5 dan nomor-nomor lainnya, sudilah berbagi, siapa tahu dari arsip CAK ini bisa disusun sebuah catatan.
Selain untuk mengapresiasi energi para pengelolanya waktu itu, juga untuk melawan lupa dan memperindah pelangi budaya Bali.
to be continued…