Tak perlu ragu lagi bahwa kakak Vindra Bestari dan adik Revan Bestari berbakat melukis dalam usia kanak-kanak. Ini dibuktikan dari karyanya berupa lukisan rumah atau sosok dari game online.
Ide lukisannya bisa datang dari permainan dalam game online atau realitas alam yang diramu dengan imajinasi dan pengetahuannya.
Suatu hari, tepatnya 30 September 2023, Vindra (8) dan Revan (6) menggambar di depan televisi. Hasilnya bukanlah tiruan dari apa yang dilihat saat itu, tapi apa yang pernah ditonton pada lain waktu.
Vindra melukis rumah yang diberikan keterangan “South American Amazon House”. Lukisan dan tulisan adalah goresan tangan Vindra.
Saya tanyakan darimana dia dapat ide menggambar rumah rumah Amazon? Apakah dari TV atau dari melihat rumah? Jawaban Vindra mengagetkan dan di luar dugaan.
“Idenya dari rumah pohon di Bedugul dan di Elevate Bali by Hanging Gardens. Don’t you remember we went there?” ujar Vindra dalam bahasa Inggris almost native (hampir seperti penutur asli).
Awal bulan sebelumnya, tepatnya 5-6 Agustus 2023, kami sekeluarga rekreasi ke Dusun Bedugul Asri Hotel di Pancasari.
Di hotel yang indah dan asri itu, memang ada tree house, tempat anak-anak bermain. Lokasinya di depan restoran. Di rumah kayu yang dibuat agak tinggu itu ada sliding, tempat anak-anak bermain.
Vindra dan Revan sempat bermain-main di sana beberapa sesi, saat semalam kami menginap di Dusun Bedugul Asri. Kiranya gambaran rumah kayu itu melekat dalam imajinasi Vindra sehingga dia menggambar selang empat minggu kemudian.
Setelah bermalam di Dusun Bedugul Asri, kami sempat jalan-jalan ke Elevate Bali by Hanging Gardens yang berlokasi di lembah-bukit Danau Buyan, daerah Munduk. Ini hotel baru, dengan pemandangan yang sangat indah. Hutan bukit sampai Laut Buleleng di Utara terlihat biru cerah.
Di Elevante Bali ini, Vindra juga menemukan rumah-rumah yang terbuat dari kayu dan juga tree house. Yang mengagetkan adalah ketika selesai menggambar, dia memberikan rumah itu nama untuk rumah Amazon.
Selama itu, Vindra dan Revan memang senang menonton nama-nama negara di Youtube. Dia hafal jumlah negara di dunia, ibukota tiap negara, jumlah penduduk, dan juga landmark di tiap negara. Dia fasih menyebutkan Opera House di Australia, tepatnya Sydney.
Jarak tempuh pesawat dari Indonesia ke negara asing juga Vindra banyak tahu, kalau tidak tahu, dia bisa mencari di google. Dia tahu jarak tempuh 14 jam ke London, atau 24 jam ke Kanada.
Karena pengetahuannya tentang geografi dunia, tak mengherankan kalau Vindra kemudian menulis gambar rumahnya sebagai rumah orang Amazon di Amerika Selatan.
Program favorit di Youtube yang Vindra dan Revan suka tonton/ mainkan adalah permainan video populer “Plants vs. Zombies’ . Dalam permainan tersebut, Sunflower dan Peashooter adalah dua tanaman yang dapat dimainkan oleh pemain untuk mempertahankan rumah mereka dari invasi zombie.
Sunflower adalah tanaman yang menghasilkan matahari, yang digunakan sebagai mata uang untuk menanam tanaman lain, sedangkan Peashooter adalah tanaman yang menembakkan kacang ke arah zombie.
Kadang papanya juga mengarahkan dia menggambar, dengan memberikan sketsa untuk Vindra kemudian selesaikan dengan mewarnai.
Vindra juga sudah pandai menggambar di komputer, menggunakan bentuk-bentuk yang ada seperti segitiga, kotak, dan lain-lain. Warna-warni komputer indah bisa digunakan untuk membuat gambar rumah yang dia buat menjadi indah.
Onti Siwi dan Om Eka memberikan spidol pewarna sebagai hadiah ulang tahun ke-8 untuk Vindra yang jatuh tanggal 19 Agustus. Berkat tersedia spidol bagus itu, mereka yang memang sedang menggambar sejak lama, semakin suka meminta kertas HVS ukuran A4 untuk corat-coret menumpahkan imajinasinya.
Indah rasanya bisa menyimpan karya-karya mereka di sini (Darma Putra)