Dekan FIB saat ritual pemelaspasan gedung FIB baru di kompleks kampus Unud Bukit Jimbaran (Foto-foto Darma Putra).

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana memasuki babak baru, Senin, 20 Februari 2023. Hari itu FIB melaksanakan ritual pemelaspasan gedung dekanat baru di kampus Unud Bukit Jimbaran.

Pemelaspasan dilaksanakan secara serentak dengan beberapa gedung fakultas lain di Unud Jimbaran. Upacara secara Hindu itu dipusatkan di gedung Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unud Jimbaran, lokasinya berdekatan dengan Rumah Sakit Universitas Udayana (RSPTN) di Jalan Rumah Sakit Unud.

Ritual pemelaspasan gedung FIB Jimbaran dipimpin langsung Dekan Prof. Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M. Hum., dihadiri Ketua Senat FIB Unud Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S., para wakil dekan, korprodi, dan unsur pimpinan FIB lainnya.

Dengan pemelaspasan ini, gedung FIB yang baru sudah siap dipakai untuk kegiatan administarsi dan belajar-mengajar. Mahasiswa 2022/2023 akan mulai kuliah di FIB Jimbaran mulai 1 Maret. 

Sementara mahasiswa angkatan lama, masih tetap kuliah di kampus FIB Jalan Nias Denpasar. Fasilitas lain segera dibangun di FIB Jimbaran sampai akhirnya semua mahasiswa S1 akan kuliah dari awal sampai tamat di FIB Jimbaran.

Kampus FIB Denpasar akan tetap digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar mahasiswa S2 dan S3. 

Cerah Hari Pemelaspasan

Saat ritual pemelaspasan gedung FIB Jimbaran berlangsung, udara cerah, langit biru terang, angin berhembus kencang. Pepohonan jati dan belukar di sekitar hijau tampak merimbun karena belabur hujan yang bulan-bulan terakhir ini banyak turun.

Udaran Bukit Jimbaran yang dikenal gerah, hari itu agak adem.

Civitas FIB Unud, terdiri dari pegawai dan dosen, berkumpul di gedung Dekanat FIB yang baru, mulai pk. 09.00. Hari ini mereka mengikuti upacara pemelaspasan gedung FIB yang baru. Pemelaspasan ditandai dengan penanaman pedagingan dan persembahyangan bersama.

Suasana hening tenang. Tidak ada gema melodi gamelan, seperti layaknya upacara pemelaspasan utama. Yang ada hanya alunan gita shanti (tembang suci) yang dibawakan sendiri oleh dosen Dr. I Ketut Jirnaya, M. Hum. 

Dr. Ketut Jirnaya (kiri) dan Prof. I Nengah Sudipa.

Sesaat kemudian, mantan Ketua Senat FIB Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A. bergabung duduk di lantai mendampingi Ketut Jirnaya. Prof. Sudipa memang piawai menembang dan ber-gita shanti. Sudah sering dia tampil di acara piodalan Saraswati di kampus FIB di Denpasar. Jirnaya menembang, Prof. Sudipa mengartikan lirik tembang baris demi baris.

Sebentarnya ada gamelan gong menimpali yang dimainkan Komang Agesta dari laptop.

Mengapa relatif hening? Ini terjadi karena upacara pemelaspasan kampus FIB Jimbaran dilakukan secara serentak bersamaan dengan beberapa gedung lainnya, yaitu proyek Unud tahun 2022/2023. 

Ritual pemelaspasan, mendem pedagingan, dan caru rsi gana di RSGM dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Nabe Dharmika Sandhi Kertha Satwika.

Bangunan-bangunan yang dipelaspas adalah Gedung Lecture Building, Gedung Dekanat FKP, Gedung Dekanat FMIPA, Gedung Dekanat FISIP, Gedung Dekanat FKH, Gedung Dekanat FH, Gedung Dekanat FIB, Gedung Dekanat FEB, Gedung Dekanat FK, Gedung Kompos, sebagian Gedung Perpustakaan, serta beberapa gedung yang direnovasi lainnya.

Hadir saat itu, pimpinan Unud mulai dari Rektor, wakil rektor, dan para dekan yang tidak dalam posisi gedungnya dipelaspas. Para dekan yang gedungnya dipelaspas, berada di gedung masing-masing.

Sejarah Baru

Pemelaspasan gedung FIB yang baru adalah sejarah penting dalam riwayat FIB Unud. Awalnya, FIB yang sejak awal bernama Fakultas Sastra, berdiri 29 September 1958, di bawah Universitas Airlangga, Surabaya. Waktu itu Unud belum lahir sehingga Fakultas Sastra diasuh oleh Universitas Airlangga.

Fakultas Sastra Unud tahun 1958.

Pendirian kampus Faksas ini adalah inisiatif pemerintahan Sukarno. Peresmian Faksas Unud dilakukan oleh Sukarno sendiri.

Presiden Sukarno berharap Faksas hadir sebagai kampus “pewahyu rakyat” yang sedang berjuang untuk membebaskan diri dari semua bentuk kemiskinan. 

Sementara itu, Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka, ahli sastra Jawa Kuno yang kemudian menjadi pimpinan Faksas Unud berharap Faksas sebagai “kunci wasiat” untuk membuka secara ilmiah perbendaharaan Bali, sebagai pulau yang terkenal, sebagai peti tempat penyimpanan perbendaharaan sastra dan budaya lama.

Prasasti tertempel di FIB sampai sekarang.

Kepeloporan Fakultas Sastra terbukti berlanjut dan berdampak nyata terbukti kemudian berdiri fakultas lain yang menjadi cikal-bakal pendirian Universitas Udayana, 17 Agustus 1962. 

Meskipun SK pendirian Universitas Udayan adalah 17 Agustus, namun hari jadinya dirayakan tanggal 29 September, mengambil hari jadi Faksas Unud. Faksas atau FIB Unud juga merayakan hari jadi 29 September. Dalam praktiknya, selalu diusahakan di hari berbeda sehingga pada saat perayaan Dies Natalis Unud, civitas akademika FIB bisa hadir.

Kalau kampus Faksas di Jln Nias Sanglah, kampus Universitas Udayana berdiri di Jalan PB Sudirman.

Presiden Sukarno saat peresmian kampus Faksas Unud (Foto Internet).

Kampus Unud berkembang menjadi kampus negeri tertua dan terbesar di Bali. Memiliki banyak fakultas dan program studi. Lama-lama, fasilitas kampus yang dimiliki di Denpasar mulai terasa tidak memenuhi sehingga harus membangun kampus baru di tempat yang lebih luas: Bukit Jimbaran.

Daerah Bukit Jimbaran dipilih karena tanah di sini tidak produktif, batu kapur yang tidak menghasilkan kecuali silik, bekul, dan sedikit bangkuang. 

Sebelumnya, ada ide membangun kampus Unud Desa Penatih Denpasar Timur (saat itu tergolong luar kota) atau di Bangli karena dinilai sejuk dan ideal tempat belajar. Sementara Penatih adalah lahan persawahan produktif, Bangli dinilai terlalu jauh.

Suasana kampus Faksas sekitar tahun 1980-an (foto Internet).
Kampus Faksas gedung Barat sekitar awal 1990-an (kini menjadi Gedung Poerbatjaraka) (Foto Internet)

Keputusannya adalah memilih daerah Bukit Jimbaran untuk membangun kampus Unud, membuat tanah kerontang menjadi produktif.

Pindah ke Kampus Bukit Jimbaran

Akhir 1980-an kampus Unud pindah ke Bukit secara bertahap. Tiap-tiap fakultas dibangunkan gedung. Faksas Unud mendapat lima gedung di wilayah Barat Daya, tepi jalan utama menuju ke Poltek Negeri Bali.

Saat itu, Bukit Jimbaran belum beerkembang seperti sekarang. Pindah ke Bukit kurang disambut antusias civitas akademika, dengan berbagai alasan. Tidak ada transportasi, fasilitas belum memadai karena yang ada hanya ruang kuliah. Suasana kuliah tidak kondusif.

Karena gedung harus dipakai, fakultas-fakultas hanya memakai sebagian dengan hanya meminta mahasiswa semester 1 dan 2 kuliah di Bukit, lainnya tetap di kampus Denpasar. Sementara kantor rektorat semuanya di Bukit.

Karena tidak menggunakan secara maksimal, maka gedung FIB diambil alih oleh Rektorat dan dipergunakan untuk kepentingan fakultas lain, atau bidang lain seperti FEB, Bali International Program for Asian Studies (BIPAS), dan Kantor Urusan Internasional (KUI) Unud. Kegiatan perkuliahan FIB sepenuhnya di Denpasar. Fakultas-fakultas baru, banyak yang kuliah full di Bukit.

Daerah Jimbarna maju pesat. Jalan menuju ke sana semakin baik, ramai, dan padat. 

Perpindahan ke Jimbaran tidak bisa lagi ditawar-tawar, akhirnya semua fakultas dibuatkan gedung baru di kampus Unud Jimbaran. Gedung FIB sekarang dibangun di areal baru, tak jauh dari Udayana Convention Centre.

Fakultas dan civitasnya tidak lagi bisa memilih untuk hanya berkegiatan di Denpasar, tetapi harus mengajar di Bukit.

Mulai 1 Maret 2023

Perkuliahan semester genap tahun 2022/2023 dimulai 1 Maret 2023, dimundurkan sekitar satu bulan dari lazimnya sudah mulai awal Februari. Hal ini diduga karena menanti rampungnya gedung baru yang diresmikan 20 Februari 2023 ini. 

Mulai 1 Maret mahasiswa semester 1 dan 2 sudah akan berkuliah di Bukit, di kampus FIB yang baru.

Gedung Fib Jimbaran dibangun berlantai 4. Ruang perkuliahan diutamakan di lantai 4 dan 3, sedangkan lainnya untuk ruangan korprodi, administrasi, dan pimpinan di lantai pertama. Perkuliahan di lantai empat menawarkan pemandangan sekitar yang hijau. Tersedia sebuah lift untuk naik ke lantai di atas.

Dari ruangan sisi selatan, tampak indah kokoh patung Garuda Wisnu Kencana.

Patung GWK dari kampus FIB.

Gedung ini memiliki lokasi parkir yang luas. Kabarnya nanti juga akan dibangun fasilitas lainnya. Fasilitas airnya bagus, diambil dari sumur bor yang dikirim ke atas, sehingga kucuran air ke bawah sungguh kencang.

Untuk memulai perkuliahan dan urusan administrasi di FIB Jimbaran, diperlukan penyiapand an pemindahan berbagai perlengkapan dari Denpasar ke Jimbaran. Dalam masa transisi ini, situasi akan sedikit naik-turun, terganggu, alias tak mulus. 

Bersama Komang Juniarta bagian akademik FIB Unud, saya sempat melihat semua bagian gedung sampai lantai empat paling atas. Beberapa pekerjaan penataan menanti sebelum semuanya siap pakai mulai 1 Maret 2023.

Namun, apa pun, keharusan FIB pindah ke Bukit sudah menggelinding cepat. Tidak perlu negosiasi untuk tidak ikut dalam perubahan ini.

Orang yang sukses dan hebat bukanlah orang yang kuat tetapi yang siap menghadapi perubahan. 

Selamat memasuki tonggak baru FIB Unud (Darma Putra).