Ida Pedanda Gde Ngurah Karang Meninggal Dunia 

Ida Pedanda Gde Ngurah Karang (Ida Bagus Kompiang)
Ida Pedanda Gde Ngurah Karang (Ida Bagus Kompiang)

 

 

Pionir pariwisata Bali, Ida Bagus Kompiang (Ida Pedanda Gde Ngurah Karang) meningkal dunia pada Jumat (19/12/2014) siang. Beliau berasal dari Geriya Tampakgangsul Denpasar, namun lahir di kota Singaraja 11 April 1927, di kota ayahnya berdinas waktu itu. Ritual pelebon dilaksanakan Minggu, 25 Januari 2015.

“Bali kehilangan salah satu tokoh terbaik di bidang pariwisata. Ida Bagus Kompiang bersama istrinya AA Mirah Astuti Kompiang adalah putra daerah yang pertama kali membangun hotel di pantai Sanur,” ujar I Nyoman Darma Putra, penulis biografi almarhum tahun 2012 lalu.

Buku berjudul “Ida Bagus Kompiang-Anak Agung Mirah Astuti: Pasangan Pionir Pariwisata Bali” mengisahkan perjalanan hidup Ida Bagus Kompiang dan keluarganya dalam merinsits usaha pariwisata dan pengabdiannya dalam organisasi sosial seperti PHRI (hotel dan restoran) dan LVRI (Legiun Veteran).

Menurut Darma Putra, Ida Bagus Kompiang mendirikan Hotel Segara Village tahun 1956/57, sepuluh tahun lebih dulu daripada berdirinya Hotel Bali Beach Sanur.

Ida Pedanda Gde Ngurah Karang (Ida Bagus Kompiang) saat peluncuran buku biografi beliau, Juli 2012.
Ida Pedanda Gde Ngurah Karang (Ida Bagus Kompiang) saat peluncuran buku biografi beliau, Juli 2012.

Hotel Segara Village masih terus hadir dan eksis dengan kategori bintang empat sampai sekarang. Sejak awal kehadirannya, Hotel Segara Village menciptakan program malam kesenian yang disebutkan dengan “Bali Night”, di mana hotel mementaskan kesenian Bali dan tamu-tamu menikmati hiburan sambil menikmati makan malam.

Ida Bagus Kompiang dan Anak Agung Mirah Astuti Kompiang
Ida Bagus Kompiang dan Anak Agung Mirah Astuti Kompiang

Tahun 1960, beliau mendapat kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk memimpin rombongan kesenian Bali dalam promosi ke luar negeri program “Indonesia Floating Fairs” (pameran dagang dan wisata di atas kapal laut), dengan tujuan Hawaii, Jepang, HongKong, Filipina, Thailand, dan Singapura.

Tim kesenian Bali dari Sanur tampil di berbagai kota mempromosikan seni budaya dan pariwisata Bali.

Ida Bagus Kompiang juga tokoh pertama yang merintis pendirian organisasi PHRI Bali dan menjadi pemimpinnya. Beliau juga pernah bertahun-tahun menjadi Ketua LVRI (Legiaun veteran Republik Indonesia) Cabang Bali.

Semasa hidupnya, Ida Bagus Kompiang mendapat kepercayaan menjadi konsul kehormatan beberapa negara Skandinavia seperti Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Denmark. Posisi sebagai konsul kehormatan itu diteruskan oleh anak dan cucunya.

Atas jasanya, Pemprov Bali melalui Dinas Pariwisata Bali memberikan beliau anugerah “Karya Karana Pariwisata” sebagai pelopor, tahun 2003.

Jasa Ida Bagus Kompiang dalam pembangunan awal pariwisata Bali sangat besar. Beliau memainkan peranan penting sebagai peletak dasar bentuk pariwisata yang bertolak dan melestarikan kebudayaan.

Beliau adalah tokoh panutan, karena jasanya dan juga kesuksesannya mecetak generasi penerus bisnis pariwisata dalam keluarganya. Putra sulungnya, Ida Bagus Ngurah Wijaya, tidak saja sibuk menjalankan bisnisnya tetapi setia mengabdi dalam organisasi profesi seperti menjadi ketua BTB/GIPI.

pionir11

Lebih dari itu, dalam jenjang terakhir hidupnya, Ida Bagus Kompiang mengabdikan diri sebagai pedanda dan mendharmabhaktikan waktu dan tenaga beliau membangun Bali lewat dunia spiritual keagamaan.

“Saya bersyukur bisa menulis biografi beliau sehingga bisa membagikan pengalaman dan perjuangan beliau kepada publik lewat buku. Sejarah pariwisata Bali dalam 50 tahun terakhir, sebagian bisa dilihat dari kiprah Ida Bagus Kompiang,” ujar Darma Putra yang juga Ketua Program Studi S-2 Kajian Pariwisata Universitas Udayana.(*)

photo.php

sumber: http://bali.tribunnews.com/2014/12/19/breakingnews-pionir-pariwisata-bali-tutup-usia