I Nyoman Darma dalam wawancara dengan Bali TV untuk berita berbahasa Bali ‘Bali Orti’, 5 Mei 2020

Seperti juga hampir semua daerah di dunia, Bali pun diserang covid. Untung jumlah korban sampai 6 Mei 2020 hanya empat orang, sangat kecil dibandingkan di daerah lain di Indonesia, juga dunia. Tingkat kesembuhan mencapai 58.67 persen, tingkat kesembuhan tertinggi di Indonesia, bahkan dunia.

Gubernur Bali, I Wayan Koster menyampaikan, angka kesembuhan atas rata-rata nasional adalah 16.86 %, sedangkan global adalah 32.10 %. Jumlah pasien kumulatif positif Corona di Bali 277 kasus, setelah ada penambahan 6 pasien positif tanggal 5 Mei 2020.

Hal ini terjadi karena para medis, pemerintah, dan masyarakat bekerja sama dan bekerja keras mencegah penyebaran virus dan memberikan pengobatan bagi pasien. Usaha tersebut patut diapresiasi.

https://www.youtube.com/watch?v=uu9SXOxU2RE&feature=youtu.be

Semula Bali dikhawatirkan akan mengalami ledakan penderita Covid-19 karena daerah wisata ini sangat terbuka dan banyak dikunjungi wisatawan asing, terutama dari Cina. Daerah Wuhan, Cina, merupakan sumber awal meledaknya covid-19.

Prediksi tersebut, sejauh ini tidak terbukti. Selain kasus kecil, jumlah korban meninggal juga sangat kecil, hanya 4 orang, dua di antaranya orang asing. Kecilnya angka kasus dan angka kasus dan korban di Bali membuat Asia Times menulis berita bahwa Bali memiliki kekebalan misterius akan covid-19 (klick Bali’s Mysterious ).

Kekebalan misterius itu perlu dibuktikan nanti, namun yang jelas pemerintah, para medis, dan masyarakat berjuang bersama untuk mencegah penyebaran wabah virus. Kegiatan adat dan keagamaan, misalnya, diarahkan sehingga pesertanya tidak ramai-ramai seperti sebelumnya.

Misalnya, acara penyucian melasti ke pantai atau sumber mata air yang jatuh Maret 2020, yang biasanya diikuti ratusan bahkan ribuan orang, akhirnya diatur sedemikian rupa sehingga hanya diikuti beberapa orang saja.

Pemerintah dan desa adat juga mencegah pawai ogoh-ogoh yang jatuh sehari sebelum Tahun Baru Saka, hari raya Nyepi, 25 Maret 2020.

Dengan  ilustrasi itu, kekebalan misterius itu ada dasar logikanya yaitu masyarakat dan pemerintah bekerja sama untuk melaksanakan jaga jarak (social distancing), begitu juga anjuran lain (dp).