Mahasiswa Indonesia di Brisbane mementaskan kesenian daerah seperti Tari Puspanjali dari Bali, Tari Saman dari Aceh, dan angklung, untuk mempromosikan pelaksanaan Pesta Rakyat Indonesia 2008, Sabtu, 9 Agustus di panggung pusat pertokoan Queen St Mall, Brisbane. 

Tari Puspanjali di Queen St Mall, Brisbane
Tari Puspanjali di Queen St Mall, Brisbane

 Acara Pesta Rakyat sendiri akan digelar Minggu, 17 Agustus, sebagai bentuk perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, di Power House Museum, Brisbane. Power House terletak tepat di bibir Brisbane River yang indah, bersebelahan dengan New Farm Park.

 Koordinator acara Pesta Rakyat 2008, Pustika Rucita menyampaikan, seperti halnya tahun lalu, Pesta Rakyat kali ini akan dimeriahkan tarian daerah, peragaan busana Nusantara, musik, dan bazaar makanan khas Indonesia. Puncak acara diisi dengan penampilan band Maliq & D’Essentials.

 Acara promosi yang dimaksudkan untuk mengundang lebih banyak warga Australia untuk menghadiri

 Pesta Rakyat mendapat sambutan dari sekitar 150 penonton. Pementasan kesenian diisi oleh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Brisbane. 

  

Penonton promosi Pesta Rakyat di Queens St Mall, Brisbane
Penonton promosi Pesta Rakyat di Queens St Mall, Brisbane

 

 

 

Penampilan Tari Saman berhasil memukau penonton, begitupula penampilan angklung yang antara lain melantunkan lagu rakyat Australia ‘Waltzing Matilda’

 Tari Puspanjali disajikan Made Prasiwi Bestari (siswa Indooroopilly State High School), Tika Ardhiani dan Abriana (mahasiswa Psikologi Universitas Indonesia yang kuliah dalam program-kembar di University of Queensland). Pementasan tari Bali mendapat dukungan dari Balinese Community of Queensland.

 Penampilan Puspanjali sebagai pembuka acara mendapat banyak sambutan. Seorang turis wanita setengah baya dari New Zealand yang kebetulan berlibur di Brisbane, Inez Barguern, mendekati penari-penari Bali usai pementasan untuk bertanya dari negara mana kesenian-kesenian ini.  

 Setelah diberitahukan bahwa kesenian itu dari Indonesia dan sajian pertama adalah tari Bali, Inez lalu tertawa sembari manggut-manggut. “Saya pernah ke Bali dua puluh tahun lalu,” katanya. Hanya saja, kata Inez, ketika ke Bali dulu dia tidak sempat menonton tarian, tapi menyaksikan prosesi kesenian yang kebetulan lewat di jalan raya.

  Bazaar Makanan

 Yang tak kalah menariknya dari acara kesenian dalam PRI 2008 adalah bazaar yang menjual makanan khas Indonesia adalah aneka sate, gado-gado, empek-empek, martabak, nasi goreng, aneka mie, aneka kue dan camilan, serta banyak lagi.

 Seperti halnya tahun lalu, PRI 2008 tampaknya akan dihadiri banyak warga Indonesia di Brisbane, selain untuk menikmati acara kesenian dan masakan Indonesia, juga untuk bertemu sesama warga sekaligus melepaskan rindu akan kampung halaman.

 Acara Pesta Rakyat Indonesia berlangsung sehari penuh, Minggu, 17 Agustus, dari pk. 9 pagi sampai 9 malam. (dp)